Nama :
Manuel Morado Panjaitan
Kelas :
1IA01
NPM :
54411274
Mata Kuliah :
ILMU SOSIAL DASAR #
BAB I
PENDAHULUAN
Jaman
sekarang ini, kebanyakan orang-orang mulai melupakan salah satu sikap yang
sudah menjadi budaya, yang bernama sosialisasi. Orang-orang semakin sulit untuk
melakukan sosialisasi dengan sesamanya, jadi tindakan ini menyebabkan disorientasi
kepada sesama.
1.2
Tujuan
menjelaskan apa itu sosialisasi, dan bagaimana
menjalankan sosialisasi yang benar.
BAB II
PEMBAHASAN
Sosialisasi adalah sebuah proses
penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai
dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok
atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory).
Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan
oleh individu
Sosialisasi dibagi menjadi dua,
yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.
Sosialisasi primer:
Sosialisasi
primer adalah sosialisasi yang berlangsung pada masa kanak kanak. Proses
sosialisasi primer, dapat dikatakan proses sosialisasi yang pertama kali
dijalankan oleh individu, karena proses ini berlangsung dari usia 1 – 5 tahun.
Pada tahap ini, keluarga memegang peranan penting dalam pertumbuhan karakter
seseorang, karena, keluarga menjadi orang orang yang paling dekat, yang bisa
mengatur pola interaksi seseorang.
Sosialisasi sekunder:
Sosialisasi sekunder
adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang
memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat.
Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi.
Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru.
Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan'
identitas diri yang lama.
Ada beberapa tipe
dalam sosialisasi seseorang, yaitu:
Sosialisasi Formal
Sosialisasi
tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang
berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
Sosialisasi Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau
dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat,
sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
Sedangkan informal, banyak bisa kita dapatkan
dalam sosialisasi ini.
Seperti Teman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan
manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain
dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula
memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh
teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk
kepribadian seorang individu. Berbeda
dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan hubungan tidak
sederajat (berbeda usia, pengalaman, dan peranan), sosialisasi dalam kelompok
bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi dengan orang-orang
yang sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam kelompok bermain, anak
dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya
sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai keadilan.
Dan contoh
berikutnya yaitu media masa. Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak (surat
kabar, majalah, tabloid), media
elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada
kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Contoh : Penayangan acara SmackDown
! di televisi diyakini telah
menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam beberapa kasus. Iklan
produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup
masyarakat pada umumnya. Dan yang sekarang ini sedang marak di negara kita
yaitu tentang dunia internet, lebih spesifiknya situs jejaring sosial, seperti
FACEBOOK, TWITTER, dan masih banyak lagi yang lainnya. Berikut dampak negatif
dan positif dari internet.
Ada dua macam pola
sosialisasi yaitu sosialisasi
represif dan sosialisasi partisipatoris.
Sosialisasi represif (repressive
socialization) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri
lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam
hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan
pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah,
penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan
peran keluarga sebagai significant other.
Sosialisasi partisipatoris (participatory
socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku
baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses
sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi
dan komunikasi
bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak.
Keluarga menjadi generalized other.
Penutup
Kesimpulan
Sosialisasi sangat penting dilakukan dalam
kehidupan sehari hari. Karena, pada dasarnya seseorang tidak dapat hidup tanpa
orang lain. Setiap individu pasti memerlukan sosialisasi dengan sesamanya.
Entah itu untuk sharing, atau berbagi ilmu, atau teman untuk berpergian, dll.
Ada
beberapa cara dalam menjalankan sosialisasi yang baik, diantaranya:
- Jangan suka meminjam barang
teman anda kecuali terpaksa, apalagi barang – barang yang mahal.
- Jangan ngutang dengan teman
kecuali terpaksa, jangan jadikan teman anda sebagai Bank tempat anda
meminjam, apalagi ngutang anda jadi kebiasaan.
- Jangan terlalu banyak meminta
dengan teman jika bisa, sering – seringlah memberi pada temen.
- Hormati teman selagi dia
menghormati anda, dan tinggalkan teman kalau sudah tidak menghormati
eksistensi anda. Apalagi teman yang menjerumuskan anda ke jurang
kemaksiatan dan kemelaratan tentunya.
- Tidak usah terlalu pilih –
pilih teman, karena suatu saat temen yang awalnya anda pandang tidak
bermanfaat suatu saat dia bisa jadi teman yang siap membantu kesulitan
anda
- Bercanda itu penting tapi
jangan pernah bercanda yang mengandung kata – kata hinaan apa lagi kata
itu anda ucapkan berulang kali, karena jika anda lakukan maka teman yang
anda hina pasti akan berkurang rasa hormatnya kepada anda , karena dia
sudah menganggap anda simulut besar dan suka menghina. sebaiknya anda bisa
membatasi canda anda.
- Jika ada teman bertamu kerumah
anda, maka terimalah dia dengan senyumman, karena hal itu akan di ingat
sampai dia bertamu kembali.
- Buat nyamanlah teman anda,
jangan sampai dia merasa tidak nyaman ketika anda berada di sampingnya.
- Jangan pernah berfikir jika
anda sudah tidak membutuhkan bantuan seorang teman. karena datangnya
masalah bisa diluar dugaan anda
Saran
Oleh
karena itu, para orang tua hendaklah mengajarkan sosialisasi yang baik terhadap
anaknya. Karena berawal dari orang tua lah proses sosialisasi itu bisa
terbentuk. Tidak hanya sampai umur lima tahun saja, tetapi sampai ia bisa
mandiri, para orang tua pun harus tetap mengkontrol pergaulan anaknya, supaya
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar