Minggu, 27 November 2011

SOSIALISASI









Nama        : Manuel Morado Panjaitan
Kelas        : 1IA01
NPM         : 54411274
Mata Kuliah : ILMU SOSIAL DASAR #
                                                              


BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang Masalah
Jaman sekarang ini, kebanyakan orang-orang mulai melupakan salah satu sikap yang sudah menjadi budaya, yang bernama sosialisasi. Orang-orang semakin sulit untuk melakukan sosialisasi dengan sesamanya, jadi tindakan ini menyebabkan disorientasi kepada sesama.

1.2      Tujuan
menjelaskan apa itu sosialisasi, dan bagaimana menjalankan sosialisasi yang benar.


BAB II
PEMBAHASAN
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu
Sosialisasi dibagi menjadi dua, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.
Sosialisasi primer:
Sosialisasi primer adalah sosialisasi yang berlangsung pada masa kanak kanak. Proses sosialisasi primer, dapat dikatakan proses sosialisasi yang pertama kali dijalankan oleh individu, karena proses ini berlangsung dari usia 1 – 5 tahun. Pada tahap ini, keluarga memegang peranan penting dalam pertumbuhan karakter seseorang, karena, keluarga menjadi orang orang yang paling dekat, yang bisa mengatur pola interaksi seseorang.
Sosialisasi sekunder:
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.

Ada beberapa tipe dalam sosialisasi seseorang, yaitu:

 Sosialisasi Formal
                   
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.


Sosialisasi  Informal
           
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
Sedangkan informal, banyak bisa kita dapatkan dalam sosialisasi ini.
Seperti Teman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu. Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan hubungan tidak sederajat (berbeda usia, pengalaman, dan peranan), sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi dengan orang-orang yang sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam kelompok bermain, anak dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai keadilan.
Dan contoh berikutnya yaitu media masa. Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), media elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Contoh : Penayangan acara SmackDown ! di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam beberapa kasus. Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya. Dan yang sekarang ini sedang marak di negara kita yaitu tentang dunia internet, lebih spesifiknya situs jejaring sosial, seperti FACEBOOK, TWITTER, dan masih banyak lagi yang lainnya.  Berikut dampak negatif dan positif dari internet.

   Ada dua macam pola sosialisasi yaitu sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris.
Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant other.
Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.

Penutup
       Kesimpulan
       Sosialisasi sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari hari. Karena, pada dasarnya seseorang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Setiap individu pasti memerlukan sosialisasi dengan sesamanya. Entah itu untuk sharing, atau berbagi ilmu, atau teman untuk berpergian, dll.
          Ada beberapa cara dalam menjalankan sosialisasi yang baik, diantaranya:
  1. Jangan suka meminjam barang teman anda kecuali terpaksa, apalagi barang – barang yang mahal.
  2. Jangan ngutang dengan teman kecuali terpaksa, jangan jadikan teman anda sebagai Bank  tempat anda meminjam, apalagi ngutang anda jadi kebiasaan.
  3. Jangan terlalu banyak meminta dengan teman jika bisa, sering – seringlah memberi pada temen.
  4. Hormati teman selagi dia menghormati anda, dan tinggalkan teman kalau sudah tidak menghormati eksistensi anda. Apalagi teman yang menjerumuskan anda ke jurang kemaksiatan dan kemelaratan tentunya.
  5. Tidak usah terlalu pilih – pilih teman, karena suatu saat temen yang awalnya anda pandang tidak bermanfaat suatu saat dia bisa jadi teman yang siap membantu kesulitan anda
  6. Bercanda itu penting tapi jangan pernah bercanda yang mengandung kata – kata hinaan apa lagi kata itu anda ucapkan berulang kali, karena jika anda lakukan maka teman yang anda hina pasti akan berkurang rasa hormatnya kepada anda , karena dia sudah menganggap anda simulut besar dan suka menghina. sebaiknya anda bisa membatasi canda anda.
  7. Jika ada teman bertamu kerumah anda, maka terimalah dia dengan senyumman, karena hal itu akan di ingat sampai dia bertamu kembali.
  8. Buat nyamanlah teman anda, jangan sampai dia merasa tidak nyaman ketika anda berada di sampingnya.
  9. Jangan pernah berfikir jika anda sudah tidak membutuhkan bantuan seorang teman. karena datangnya masalah bisa diluar dugaan anda

          Saran
          Oleh karena itu, para orang tua hendaklah mengajarkan sosialisasi yang baik terhadap anaknya. Karena berawal dari orang tua lah proses sosialisasi itu bisa terbentuk. Tidak hanya sampai umur lima tahun saja, tetapi sampai ia bisa mandiri, para orang tua pun harus tetap mengkontrol pergaulan anaknya, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar