F. BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes, dijelaskan ada tiga macam cinta. Cinta
agape ialah Cinta kepada Tuhan. Cinta philia ialah cinta kepada orang tua dan
saudara. Dan cinta Amor/ eros ialah cinta antara pria dan wanita. Beda antara
cinta eros dan amor ini ialah cinta eros karena kodrati sebagai laki-laki dan
perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinanar, misalnya
gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi seorang pemuda yang kerdil.
Disamping itu masih ada cinta terhadap sesama, yaitu
perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Dalam cinta sesama, digunakan
istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, cantiknya,
pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mengandung arti
luas, mungkin karena sakitnya, tua, yatim, dll.
Jadi kata kasihan, berarti bersimpati kepada nasib atau
keadaan yang diderita orang lain. Ada pengertian bahwa rasa cinta adalah
persatuan tanpa syarat. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak terkandung
unsur pamrih. Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar keluar dari lubuk
hati yang ikhlas. Apabila kita memberikan uang kepada pengemis agar mendapatkan
pujian, itu berarti tidak ikhlas, berarti ada tujuan tertentu. Hal seperti itu
banyak terjadi dalam masyarakat.
Cara-cara menumpahkan cinta kasih :
Ada beberapa cara kita dalam menumpahkan cinta kasih. Sebagai
contohnya, memberikan uang kepada orang yang tidak mampu, mendoakan orang yang
sakit, membantu orang yang sedang dalam keadaan kesulitan, dll. Contoh lainnya
adalah belas kasian yang dilakukan oleh Pangeran Sidharta Gautama, seorang
pangeran dengan harta berlimpah, yang rela menjadi orang susah karena belas
kasihnya kepada orang-prang yang kesusahan
G. CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih erotis adalah kehausan akan penyatuan yang
sempurna, akan penyatuan seseorang dengan yang lainnya pada hakekatnya, cinta
kasih tersebut bersifat eksklusif, bukan universal, dan juga barang kali
merupakan bentuk cinta kasih yang paling banyak dipercaya.
Cinta kasih erotis apabila ia benar2benar cinta kasih,
memiliki satu pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan
mengasihi dengan jiwanyanyang sedalam-dalamnya, dan menerima pribadi orang lain
dengan jiwanya yang sedalam- dalamnya.
Mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan
perasaan yang kuat. Melainkan merupakan suatu putusan, suatu penilaian, suatu
perjanjian. Apabila cinta kasih hanya meruoakan perasaan saja, tidak ada
dasarnya, tidak ada dasarnya untuk saling berjanji akan mencintai dan mengasihi
untuk selama-lamanya. Perasaan itu dapat timbul dan tenggelam pula. Bagaimanaka
saya dapat memastikan bahwa perasaan itu akan menetap selama-lamanya bila
erbuatan saya itu mengandung suatu penilaian dan putusan?
Dengan memperhatikan pandangan-pandangan ini, maka dapat
sampai kepada pendapat bahwa cinta kasih hanyalah perbuatan emauan dan mengikat
diri saja sehingga pada dasarnya tidak usah dipedulikan siapa-siapa kedua orang
yang terlibat didalamnya. Apakah pernikahan itu diatur oleh orang lain kah atau
merupakan hasil pemikiran individual, hal ini tidak menjadi soal. Yang terpenting
sesudah pernikahan itu dilangsungkan, perbuatan kemauan seharusnya menjamin
cinta kasih.
Dengan demikian, maka, baik pandangan bahwa cinta kasih
erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih
erotis itu tidak lain dari pada perbuatan kemauan, kedua-duanya benar, atau
lebih tepatnyajika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga pada
yang lain. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja
diputuskan apabila orang tidak bersukses didalamnya, maka gagasan yang sama
sekali keliru dengan gagasan bahwa hunungan semacam itu, didalam keadaan
bagaimanpun, tidak boleh diputuskan.
Untuk artikel lainnya, ada di bagian bagian bawah ini.
BAGIAN 1
BAGIAN 2
BAGIAN 3
BAGIAN 4
REFERENSI :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab4-manusia_dan_cinta_kasih.pdf
Untuk artikel lainnya, ada di bagian bagian bawah ini.
BAGIAN 1
BAGIAN 2
BAGIAN 3
BAGIAN 4
REFERENSI :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab4-manusia_dan_cinta_kasih.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar